Perihal Kepergian
Kepergian seseorang kerap menimbulkan luka. Luka yang ditorehkan tak kunjung rampung, meskipun waktu terus berjalan sementara diriku masih saja berada dalam tahap pemulihan. Iya, tahap pemulihan. Memulihkan diri yang masih saja merasa sendu pada waktu tertentu, terlebih ketika sedang mengingat hal-hal di masa lalu. Tak jarang terlintas pada benakku perihal rasa bersalah. Rasa yang tak pernah membiarkan diriku hidup dengan bebas. Seringkali aku menyalahkan diri. Merutuk keadaan setiap kali orang-orang melangkah pergi. Aku merasa seakan hidupku ini hanya sebuah tempat untuk singgah, yang pada akhirnya juga akan ada yang berpisah. Aku menyalahkan diri sendiri karena aku merasa frustasi. Aku frustasi karena aku tidak dapat mengendalikan keadaan ini. Dalam hidupku, sudah terdapat banyak sekali orang yang berlalu lalang. Kepergian mereka cukup berhasil membuat rasa percaya diriku hilang. Aku menjadi takut untuk sekadar berteman. Takut jika mereka hanya bertahan sesaat, lalu pergi meninggal...