Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Doa yang Terkabul atau Hati yang Lapang?

  Bermalam-malam saya datang menemui Tuhan, membawa banyak harapan-harapan akan kemungkinan baik yang terjadi di masa mendatang. Tetapi tetap, saya berbicara kosong tentang harapan-harapan saya, meminta Tuhan untuk mengabulkan sementara ruh saya tidak bersama dengan pikiran saya, doa itu seperti hanya mengambang-ngambang saja di sudut-sudut kamar saya. Lalu setelah selesai berdoa, saya tersungkur, menundukkan badan berharap Tuhan dapat memeluk saya yang telah hancur berkeping-keping. Anehnya, justru pelukan itu jauh lebih nyata dibanding keyakinan saya akan banyak bualan kata yang telah saya panjatkan. Pelukan itu terasa hangat, menenangkan, dan memperbolehkan saya untuk menuangkan segala kekacauan dan kekhawatiran yang menggelayut di kepala. Pada malam-malam selanjutnya saya bertanya pada-Nya, sesungguhnya apa yang saya butuhkan? Doa yang terkabul atau hati yang lapang? Dan lagi, seperti biasanya pertanyaan yang muncul tak dapat begitu saya menemukan jawabannya, hanya menggelayut ...